Rabu, 05 September 2018

Penelitian Penyakit Mata



A. Fungsi Mata
Fungsi mata manusia adalah untuk melihat. Mata bisa melihat dengan jelas apabila ada berkas cahaya yang dipantulkan benda masuk ke mata. Lensa mata berfungsi membentuk bayangan yang terbalik dengan bendanya. Lensa mata normal mempunyai kemampuan untuk mencembung dan memipih sesuai dengan jarak benda yang disebut daya akomodasi. Bayangan yang terbentuk harus tepat jatuh di retina.
Retina adalah bagian mata yang peka terhadap cahaya dan berfungsi sebagai penangkap bayangan. Bayang yang terbalik akan ditegakkan kembali oleh syaraf mata sebelum sinyalnya diteruskan ke otak. Bagaimanakah bila bayangan tidak tepat jatuh di retina ? Bila bayangan jatuh di depan atau di belakang retina maka mata tersebut dikatakan mengalami cacat mata.

B. Cacat mata

1.Mata Miopi (Rabun Jauh)
Rabun jauh adalah jenis kelainan mata yang menyebabkan penderita tidak dapat melihat benda terlalu jauh. Biasanya rabun jauh bisa terkena pada anak-anak.Contoh kebiasaan membaca yang terlalu dekat dengan mata dan dalam waktu yang lama.
Cacat mata miopi ditolong dengan kaca mata berlensa cekung atau negatif (-)
Kaca mata negatif berfungsi mengubah jarak benda yang jauh (So=
) sehingga mendekat tepat pada titik jauh mata/punctum remotum (Si=-PR), harga negatif ini karena sifat bayangan maya.
      Ukuran kaca mata ditentukan dengan kekuatan lensa dengan satuan dioptri
Rumus:
P = 1/f   (jika dalam satuan m) → P= -1/PR (dioptri)
P = 100/f (jika dalam satuan cm) → P= -100/-PR (dioptri)

2.Mata Hipermetropi (Rabun Dekat)
Cacat mata ini terjadi apabila mata melihat benda pada jarak baca normal bayangan yang terbentuk jatuh di belakang retina. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak mampu berakomodasi atau mencembung sesuai jarak benda, sehingga titik dekat mata (punctum proximum) menjadi lebih jauh dari mata. Sebab terjadinya mata hipermetropi dikarenakan kebiasaan melihat benda yang jaraknya jauh, sehingga lensa mata terbiasa memipih dan pada saat melihat benda pada jarak baca normal lensa mata tidak mampu berakomodasi atau mencembung sebagaimana mestinya. Contoh orang pengamat yang menggunakan teropong.
Cacat mata hipermetropi ditolong dengan kaca mata berlensa cembung atau positifn(+) Kaca mata positif berfungsi mengubah jarak baca normal (So=25 cm) hingga menjauh dari mata tepat pada titik dekat mata/punctum proximum (Si=-PP), harga negatif ini karena sifat bayangan maya. Ukuran kaca mata ditentukan dengan kekuatan lensa dengan satuan dioptri. Karena PP> 25 cm maka kekuatan lensa selalu positif.

Rumus:
P = 1/f   (jika dalam satuan m) → P = 1/25 - 1/PP
P = 100/f (jika dalam satuan cm) → P = 100/25 - 100/PP = 4 - 100/PP
 
 C. Penelitian
  1. (Sutoyo 49 tahun) Seorang penderita hipermetropi, belum menggunakan kacamata. Ia melihat dengan sedikit menjauhkan sesuatu yang ia baca 45cm dari jarak normal ia melihat,  Berapakah ukuran kekuatan lensa yang harus dipakai orang tersebut ?
Jawaban:
Diketahui:
So = 25 cm
Si  = 45 cm
Ditanya: P = ... ?
Jawab:

P = 4 - 100/Si
P = 4 - 100/45
P = 4 – 2,2
P = 1,8 dioptri

Jadi ukuran kekuatan lensa kaca mata orang tersebut 1,8 dioptri

  1. (Deny Nur C.W 21 tahun) Seorang penderita rabun Jauh/Miopi, ia hanya mampu melihat benda dengan jelas paling jauh  4m dari matanya. Ia sudah menggunakan kacamata yang dengan ukuran lensa -0,5. Sudah Sesuaikah ukuran kekuatan lensa kaca mata yang ia gunakan ?
Jawaban:
Diketahui:
So=
Si=PR=4m
Ditanyakan:P= ...?
Jawab:

P = -1/PR
P = - 1/4dioptri
P = -  0,25 dioptri

Jadi, seharusnya saudara Bagaskara menggunkan kacamata dengan kekuatan lensa 0,25 dioptri bukan 0,5 dioptri.
 
  1. (Novy A. 20 Tahun) Seorang Penderita Rabun jauh yang belum menggunakan kacamata, ia hanya mampu melihat benda dengan jelas paling jauh  2,5m dari matanya. Berapa kekuatan lensa kacamata yang dibutuhkan oleh saudari Indah.?
Jawaban:
 Diketahui:
So=
Si=PR=2,5m
Ditanyakan:P= ...?
Jawab:

P = -1/PR
P = - 1/2,5dioptri
P = -  0,4 dioptri

Jadi, Kekuatan Lensa kacamata yang dibutuhkan oleh saudari Indah adalah 0,4 dioptri
  1. (Lynda A. 16thn) Seorang yang menderita rabun jauh yang hanya mampu melihat benda dengan jelas paling jauh 2 m. Berapakah ukuran kekuatan lensa kaca mata yang diperlukannya ?

    Pembahasan:
    Untuk menentukan ukuran kekuatan lensa kaca mata miopi harus memperhatikan jarak benda yang mampu dilihat dengan jelas oleh mata dinamakan titik jauh (punctum remotum) (Si=-PR), sedangkan benda yang lebih jauh yang tidak dapat dilihat dengan jelas (So=
    ). Kekuatan lensa kaca matanya dirumuskan P= - 1/PR

    Jawaban:
Diketahui:
So=

Si=PR=2m

Ditanyakan:P= ...?

Jawab:

P = -1/PR
P = - 1/2 dioptri
P = -  0,5 dioptri

Jadi ukuran kekuatan lensa kaca mata orang tersebut -0,5 dioptri
  1. (Ringgo Oktian 14) yang menderita rabun jauh / miopi hanya mampu melihat benda dengan jelas paling jauh 0,76m dari matanya. Berapakah ukuran kekuatan lensa kaca mata yang diperlukannya ?
Jawaban:
Diketahui:                                                                                                                                     So=
Si=PR=0,76m
Ditanyakan:P= ...?
Jawab:

      P = -1/PR
      P = - 1/0,76dioptri
      P = -  0,57 dioptri
Jadi, ukuran kekuatan lensa kaca mata orang tersebut – 0,57dioptri
  1. (Sundari 43 Tahun) Seorang penderita Rabun Dekat/ Hipermetropi,  Ia  mampu melihat dengan jarak 52cm dari jarak normal ia membaca. Ia sudah menggunakan kacamata dengan kekuatan lensa 2,08 dioptri. Sudah sesuaikah kekuatan lensa kancamata yang ia gunakan saat ini.?
Jawaban:
Diketahui:
So = 25 cm
Si  = 52cm
Ditanya: P = ... ?
Jawab:

P = 4 - 100/Si
P = 4 - 100/52
P = 4 – 1,92
P =  2,08 dioptri

Jadi, Kekuatan lensa kacamata yang digunakan oleh saudari Heni sudah sesuai yaitu 2,08 dioptri.
  1. (Anggita S.W 16 Tahun) Seorang yang menderita rabun jauh / miopi hanya mampu melihat benda dengan jelas paling jauh 0,5 m dari matanya. Tidak Menggunakan kacamata, ia hanya menggunakan Softlens. jika ia ingin menggunakan Berapakah ukuran kekuatan lensa kaca mata yang diperlukannya ?
 Jawaban:
Diketahui:
      So=

      Si=PR=0,5m
Ditanyakan:P= ...?
Jawab:

P = -1/PR
P = - 1/0,5 dioptri
P = -  2 dioptri

Jadi, jika saudari Anggita ingin menggunakan kacamata maka ukuran kekuatan lensa yang tepat adalah  -2 dioptri.
  1. (Oktayudha Dewi 20 Tahun) Seorang yang menderita rabun jauh / miopi hanya mampu melihat benda dengan jelas paling jauh 0,45m dari matanya. Ia sudah menggunakan kacamata dengan ukuran kekuatan lensa 2,2. Sudah sesuaikah ukuran kekuatan lensa kacamata yang ia gunakan saat ini?
             Jawaban:
Diketahui:                                                                                                                                                  bjjSo=
     Si=PR=0,45m
Ditanyakan:P= ...?
Jawab:

P = -1/PR
P = - 1/0,45 dioptri
P = -  2,2 dioptri

Jadi, ukuran kekuatan lensa yang dipakai saudari Sintia saat ini sudah sesuai yaitu  -2,2 dioptri.
  1. (Salwa Ausof P.D 17 thn) penderita hipermetropi, Belum menggunakan kacamata. Ia melihat hanya dapat melihat 56cm dari jarak normal ia melihat,  Berapakah ukuran kekuatan lensa yang harus dipakai orang tersebut ?
Jawaban:
Diketahui:
So = 25 cm
Si  = 56 cm
Ditanya: P = ... ?
Jawab:

P = 4 - 100/Si
P = 4 – 100/56
P = 4 – 1,79
P = 2,23 dioptri

Jadi, ukuran kekuatan lensa kaca mata orang tersebut 2,23dioptri
  1. (Scholastika Revinda D. 13 Tahun) Seorang yang menderita rabun jauh / Miopi Ia Tidak bisa melihat dengan jarak Lebih dari 0,25m sudah menggunakan kacamata dengan ukuran kekuatan lensa . Sudah sesuaikah ukuran kekuatan lensa kacamata yang ia gunakan saat ini?
Jawaban:
Diketahui:                                                                                                                                     So=
Si=PR=0,25m
Ditanyakan:P= ...?
Jawab:

P = -1/PR
P = - 1/0,25dioptri
P = -  4 dioptri

Jadi, ukuran kekuatan lensa yang dipakai saudari Anindita saat ini sudah sesuai yaitu  -4 dioptri.
·       Saran
ü Jangan membaca dengan jarak terlalu dekat atau terlalu jauh. Biasakan membaca dengan jarak 30 cm.
ü Banyaklah mengonsumsi sayuran atau makanan yang mengandung vitamin A terutama wortel.
ü Jangan terlalu lama menatap layar hp, televisi ataupun laptop dengan kecerahan layar yg terlaalu tinggi.
ü Ushakan jika sedang membaca jangan berada di tempat yg redup ataupun gelap. Usahakan di tempat yang terang.
ü Jika membaca usahakan dengan posisi yang benar dan jangan membiasakan membaca sambil tiduran.
·       Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahawa mata merupakan alat optik yang paling dekat dengan kita. Mata normal (mata emetropi) memiliki titik dekat 25 cm dan titik jauh tak terhingga. Mata rabun jauh (miopi) memiliki titik dekat kurang dari 25 cm (<> 25 cm) dan titik jauhnya pada jarak tak tearhingga. Mata tua (presbiopi), letak titik dekat maupun titik jauh telah bergeser, titik dekatnya lebih dari 25 cm dan titik jauhnya hanya berada pada jarak tertentu. Mata campuran ini mengalami presbiopi dan miopi dapat ditolong dengan kaca mata berlensa rangkap atau bifocal (negatif diatas dan positif dibawah)

Senin, 03 September 2018

TRANSMISI DATA


TRANSMISI DATA

I.                   LCD (LIQUID CRYSTAL DISPLAY)




A.    PENGERTIAN LCD 
LCD menggunakan teknologi yang disebut dengan ‘kristal cair’ sebagai penghasil gambar monitor. Kelebihan monitor LCD adalah minimnya konsumsi energi yang digunakan juga memiliki kontras gambar yang lebih tajam dibandingkan dengan CRT. Pengertian monitor LCD merujuk kepada penggunaan varian pixels (titik warna cahaya) yang tidak memancarkan cahayanya sendiri seperti halnya monitor CRT. Pada teknologi LCD sumber cahaya berasal dari lampu neon berwarna putih yang tersusun secara merata pada bagian belakang susunan pixel (kristal cair) tadi yang jumlahnya mencapai jutaan piksel hingga membentu sebuah gambar.Kutub kristal cair yang dilewati oleh arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
            Cara kerja monitor LCD tentunya berbeda dengan monitor CRT, karena dengan teknologi LCD kita tidak lagi menggunakan tabung gambar. Sehingga secara fisik monitor LCD akan lebih ramping daripada monitor CRT.

B.     PRINSIP KERJA LCD
LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua bagian utama. yaitu Backlight dan Kristal cair. Backlight adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah (berteknologi seperti) lampu neon. Lampu Backlight ini berwarna putih.
Kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda. Beberapa ratus cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi maka beda pula warna yang dihasilkan. 
Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya. Dan karena tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna. Kristal cair bekerja seperti tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun Jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus (sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair.

Kelebihan monitor LCD
* Karakter bright yang nyaman dimata serta bebas distorsi
* Tidak bergantung pada refreshrate
* User frendly
* Hemat listrik
* Ukuran yang ringkas, ringan serta lebih keren

Kekurangan monitor LCD
* Viewing angle terbatas, colour depth terbatas dan gradasi warna kurang
* Tampilan gambar baik hanya di resolusi native-nya
* Response time dan ghosting
* Warna kurang akurat.
* Harga lebih mahal, perlu perawatan ekstra hati-hati dan dead pixel

II.               LED (LIGHT EMITTING DIODE)




A.    Pengertian LED
LED (Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapat arus bias maju (forward bias). LED (Light Emitting Dioda) dapat memancarkan cahaya karena menggunakan dopping galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda diatas dapat menghasilkan cahaya dengan warna yang berbeda. LED (Light Emitting Dioda) merupakann salah satu jenis dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan memancarkan cahaya apabil diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. bias. Berbeda dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada LED (Light Emitting Dioda) cukup rendah yaitu maksimal 20 mA. Apabila LED (Light Emitting Dioda) dialiri arus lebih besar dari 20 mA maka LED akan rusak, sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebgai pembatas arus.
LED memiliki teknologi yang sama dengan LCD. Perbedaan secara fisik pada LED komputer umumnya terletak pada bentuknya yang lebih ramping / tipis. Pada beberapa tipe LED memiliki fungsi dan fitur yang lebih lengkap dibandingkan LCD, seperti kemampuan digital touch screen, Digital TV internet, Digital TV tuner. Sedangkan perbedaan secara umum antara LED dan LCD hanya terletak pada sistem pencahayaannya yang menggunakan teknologi LED backlight. Berbeda dengan LCD yang menggunakan CCFL Backlight (lampu neon berjenis fluorescent), monitor LED mampu menghemat konsumsi listrik hingga 50 – 70% dibandingkan dengan LCD dengan kemampuan menghasilkan gambar yang sangat tajam.
B.      Konsep dan prinsip
LED (Light Emitting Diode atau Light Emitting Device) merupakan piranti yang vital dalam teknologi electroluminescent seperti untuk aplikasi teknologi display (tampilan), sensor, dan lain-lainnya. Teknologi electroluminescent didasarkan pada konsep pancaran cahaya yang dihasilkan oleh suatu piranti sebagai akibat dari adanya medan listrik yang diberikan kepadanya.
            Pada dekade terakhir ini telah diperoleh kemajuan yag menarik dalam bidang desain piranti LED. Untuk teknologi tampilan, beberapa target yang ingin diperoleh bagi kepentingan produk industri adalah dapat dibuat tampilan yang luas / besar, fleksibel, murah dan dapat juga digunakan sebagai layar yang efisien untuk berbagai keperluan teknologi layar tampilan seperti komputer atau layar TV yang dapat ditempelkan pada dinding atau dapat digulung di dalam saku baju, dan lain-lain.

C.Karakteristik 
 
   1. Kalau diberi panjaran maju, pertemuannya mengeluarkan cahaya.
    2. Warna cahaya tergantung pada jenis dan kadar material pertemuan.
    3 Ketendasan cahaya berbanding lurus dengan arus maju yang mengalirinya.
 
   4. Arus maju berkisar antara 10 hingga 20 ma untuk kecerahan maksimum.
    5. Dalam kondisi menghantar, tegangan maju pada :
           o   LED merah 16 – 22 volt
           o   LED kuning 2,4 volt
           o   LED hijau 2,7 volt
    6.   Tegangan terbalik maksimum yang dibolehkan pada :
           o   LED merah 3 volt
           o   LED kuning 5 volt
           o   LED hijau 5 volt
Keunggulan LED 
 
§ Konsumsi arus sangat kecil
 
§ Awet ( diramalkan dapat bertahan selama 50 tahun )
 
§ Bentuknya kecil ( tidak memakan tempat yang besar )
 § Kontras gambar yang sangat tajam hingga jutaan pixels
 § Dimensi monitor yang sangat tipis
 § Pencahayaan lebih baik dibandingkan LCD
Kegunaan LED
 
§ Sebagai penampil digit
 
§ Indikator pandang ( sebagai pengganti lampu pijar ) dalam optoelektronika
 
§ Sebagai acuan tegangan ( ca 1.5 volt tiap dioda )
Keistimewaan lain
 
§ Memancarkan cahaya dingin
 
§ Umur dioda tidak dipendekkan oleh peng-off-an yang terus menerus.
 
§ Dapat digunakan untuk berbagi keperluan ( misalnya fotografi ) tidak memerlukan tapis cahaya.
 
§ Tidak memancarkan sinar merah infra ( terkecuali yang memang sengaja dibuat untuk itu )
Kekurangan Monitor LED
 § Harga lebih mahal dibandingkan LCD
 § Layar LED yang lebih tipis cenderung lebih sensitif


      DAFTAR PUSTAKA ATAU SUMBER:


   2. https://agiljatnika.wordpress.com/2013/09/11/pengertian-dan-perbedaan-crt-lcd-led-dan-plasma